Bengkulutengah,kabaronlinenews.com – Bengkulu Tengah saat ini tengah memasuki musim penghujan yang disertai dengan angin kencang dan petir. Kondisi cuaca ekstrem ini telah berlangsung selama beberapa waktu terakhir dan berpotensi meningkatkan risiko bencana alam di wilayah tersebut.
Pada 28 Februari 2025 lalu, bencana banjir melanda Desa Talang, Kecamatan karang tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, yang mengakibatkan puluhan rumah terendam air. Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap kemungkinan bencana serupa yang dapat terjadi kapan saja selama musim penghujan.
Sebagai langkah antisipasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Tengah mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi dalam durasi yang cukup lama. Kepala BPBD Bengkulu Tengah, Harmen Junaidi, menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi banjir dan bencana lainnya.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan banjir. Jika terjadi hujan deras dalam waktu yang cukup lama, segera cari tempat yang lebih aman dan selalu pantau informasi dari pihak berwenang,” ujar Harmen Junaidi pada Rabu (5/3/2025).
Selain ancaman banjir, BPBD juga memperingatkan para pengendara yang melintas di kawasan Liku Sembilan, Bengkulu Tengah. Kawasan ini dikenal sebagai daerah rawan pohon tumbang, terutama saat hujan deras disertai angin kencang.
“Kami menyarankan para pengendara yang hendak melintasi kawasan Liku Sembilan untuk menunda perjalanan jika kondisi cuaca sedang buruk. Jika terpaksa harus melewati, diharapkan untuk selalu berhati-hati dan waspada,” tambah Harmen.
Sebagai upaya mitigasi bencana, BPBD Bengkulu Tengah telah mendirikan dua posko kebencanaan di lokasi-lokasi yang dianggap rawan. Posko pertama berada di kawasan Liku Sembilan dan telah dilengkapi dengan peralatan untuk mengantisipasi tanah longsor serta pohon tumbang. Sementara itu, posko kedua berlokasi di Desa Nakau dengan perlengkapan khusus untuk menghadapi potensi banjir.
Harmen juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan kejadian bencana yang terjadi di lingkungan mereka. Masyarakat dapat menghubungi atau mendatangi posko kebencanaan terdekat untuk mendapatkan bantuan atau menyampaikan informasi penting terkait kondisi di lapangan.
“Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama dalam upaya mitigasi bencana. Jika ada kejadian bencana, segera laporkan ke posko yang telah kami siapkan agar penanganan dapat dilakukan secepat mungkin,” tutupnya.
Dengan intensitas hujan yang masih tinggi dan potensi bencana yang terus mengintai, kewaspadaan serta kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi musim penghujan di Bengkulu Tengah.(**)