Kabaronlinenews.com, Bengkulu Tengah – Wujud nyata keterbukaan Pemerintah Daerah terhadap aspirasi masyarakat kembali ditunjukkan Bupati Bengkulu Tengah Drs. Rachmat Riyanto, S.T., M.AP., dengan menerima tujuh kelompok masyarakat dan organisasi kelembagaan dalam satu hari, di Ruang Kerja Bupati (RKB) Kantor Bupati Bengkulu Tengah. Rabu (28/5/2025)
Berbagai kelompok datang dengan semangat kolaborasi, membawa beragam usulan, aspirasi, hingga ajakan kerja sama. Dari organisasi kepemudaan, lembaga keagamaan, yakni Kelompok Qori dan Qoriah Bengkulu Tengah, Perkumpulan Pekerja Seni, DPD Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) Laskar Safikillah (LS) Bengkulu Tengah, PMI, PLN ULP Kepahiang, Pengurus Olahraga Taekwondo Bengkulu Tengah serta Tim Saber Pungli Bengkulu Tengah. Seluruhnya diterima langsung oleh Bupati didampingi Staf Ahli, Asisten serta beberapa kepala OPD terkait.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk membangun daerah secara partisipatif. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh masukan dan kolaborasi dari semua elemen masyarakat. Dari ketujuh audiensi hari ini semuanya bisa di bilang kesenambungan, karena kita Pemerintah Daerah ingin mengajak seluruh kelompok masyarakat dapat meramaikan kegiatan-kegiatan agar
menjadikan Kabupaten Bengkulu Tengah menjadi wadah dan tempat berwisata maupun pusat kegiatan yang dapat di kenal oleh masyarakat di Povinsi Bengkulu,” ujarnya
Salah satu kelompok yang hadir yakni Kelompok Qori dan Qoriah yang mengapresiasi program berbinar Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Tengah di setiap malam Minggu dengan langsung memberi manfaat bagi masyarakat. Mereka menyampaikan gagasan mengenai pengembangan ruang ekspresi bagi anak muda melalui Istiqosah dan pembacaan ayat suci Al Qur’an untuk dapat mengajak pemuda pemudi di Bengkulu Tengah. Selain itu ada juga beberapa Kelembagaan seperti PLN ULP Kepahiang yang mengusulkan kerja sama serta ada juga organisasi saber pungli yang menyampaikan keinginan untuk memberantas pungli-pungli dalam bentuk apapun terkhususnya dijajaran Pemerintah Daerah Bengkulu Tengah.
Tak hanya mendengar, Bupati juga langsung menugaskan beberapa dinas terkait untuk menindaklanjuti masukan yang disampaikan. Bupati berharap proses audiensi seperti ini menjadi budaya pemerintahan yang berorientasi pada dialog dan solusi.
“Ini bukan hanya seremonial. Semua catatan sudah kami dokumentasikan, dan kami pastikan ada tindak lanjutnya. Kami ingin masyarakat percaya bahwa suaranya didengar dan dihargai,” tambah Bupati.
Para peserta audiensi mengapresiasi sikap terbuka dan responsif dari pemerintah daerah. Mereka berharap komunikasi dua arah seperti ini bisa terus berlanjut demi pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. (**)