Bupati Bengkulu Tengah dan Dikbud Bengkulu Tengah, meminta agar kepsek dan guru fokus untuk mengajar agar siswa bisa lancar membaca semua sekolah yang ada di Bengkulu Tengah

Kabaronlinenews.com, Bengkulu Tengah Sektor pendidikan terus menjadi perhatian Bupati Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto di masa awal kepemimpinannya.

Sembari fokus memperbaiki gedung dan fasilitas sekolah, Rachmat pun turut menyoroti kualitas para pendidik dan murid, terutama siswa Sekolah Dasar (SD).Beberapa hari lalu, saat mengunjungi SDN 23 Bengkulu Tengah, Rachmat menemukan ada salah satu siswa kelas V yang belum bisa membaca dan Ia pun merasa miris atas temuannya itu.

“Saya menemukan ada satu siswa kelas V SD belum bisa membaca. Kondisi ini sangat miris. Padahal belum seluruh SD saya datangi, kalau saya cek semua bisa saja jumlahnya bertambah,” ujar Rachmat Riyanto, Rabu (16/4/2025).Ia menugaskan para kepala sekolah untuk melakukan cek terhadap seluruh siswa di Kabupaten Bengkulu Tengah terkait kemampuan baca tulis.

Lebih tegas ia tekankan akan memberi sanksi para kepala sekolah bila ada siswa lulusan SD dan akan masuk SMP ditemukan masih ada yang tidak bisa membaca.

“Saya ingatkan kepala sekolah, guru untuk bertanggungjawab pada siswa-siswa untuk mampu membaca dan menulis. Ini tugas dasar,” kata Rachmat.Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Kabupaten Bengkulu Tengah, Tomi Marisi membenarkan bahwa masih ada siswa SD di daerah itu belum bisa membaca padahal sudah duduk di kelas V.

“Kami menemukan ada siswa belum bisa membaca dan menulis padahal sudah duduk di kelas V. Atas temuan ini saya menekankan pada kepala sekolah, guru untuk bertanggungjawab,” beber Tomi.Lebih lanjut dikatakan Tomi, ia mengingatkan para sekolah akan sanksi tegas apabila ada siswa SD lulus melanjutkan ke SMP ditemukan tidak bisa membaca.

“Ke depan setiap penerimaan siswa baru SMP, seluruh calon siswa SMP akan dites baca tulis, apabila ditemukan ada yang tak bisa baca maka kepala sekolah SD asal akan kami berikan sanksi tegas,” ujarnya.Tomi Marisi mengungkapkan ada banyak penyebab masih ada sisiwa SD kelas V tidak bisa membaca. Penyebab paling utama yakni kurangnya bimbingan orangtua.

“Banyak orangtua siswa kami itu bekerjanya di kebun jarang pulang ke rumah. Orangtua bermalam di kebun pulang setiap sabtu, jadi bimbingan terhadap anak untuk belajar nyaris tidak ada,” jelas Tomi.

Selain itu, Tomi mengungkapkan ada guru di Kabupaten Bengkulu Tengah berdomisili di Kota Bengkulu saat tiba di sekolah sudah siang, murid-murid jadi terbengkalai. Guru mengajar kurang fokus.

“Kebijakan bupati mewajibkan semua ASN di Bengkulu Tengah agar berdomisili di Bengkulu Tengah sebagai solusi untuk hadapi persoalan ini. Selain kami juga terus mengontrol kinerja guru,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *