Dalam hal ini, Pemerintah ingin menyiapkan kedewasaan masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Apalagi saat ini seluruh kontainer kecuali di tempat-tempat tertentu sudah ditarik.
“Karena ketika masyarakat tidak bersama-sama bersinergi dengan pemerintah dalam mengatur dan mengelola sampah ya tidak bisa. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, masyarakat pun begitu. Maka itu, kalau dalam ilmu pembangunan itu ada tiga pilar saling berkaitan yakni pemerintah, swasta, dan masyarakat. Inilah yang kita harapkan,” ujar Kadis LH Riduan, Senin (3/4).
Sementara menyoal sampah menumpuk di kawasan jalan Beringin Raya (dari UNIB ke arah kualo). Riduan mengungkapkan permasalahan tersebut tak kunjung usai, kesadaran masyarakat sekitar masih minim, sehingga masih banyak warga sengaja membuang sampah sembarangan dan menjadi kebiasaan.
“Dari dulu emang seperti itu, ada kontainer maupun tidak selalu menumpuk sampahnya. Kesadaran warga dinilai masih minim, apalagi kawasan itu cukup luas, ada dari rawa makmur, talang kering, ada juga mahasiswa dan warga yang membuang sekalian lewat,” jelas Riduan.
Menurut laporan dari Camat dan Lurah setempat, sudah beberapa warga berlangganan angkutan sampah. Tetapi hal ini tak menjamin karena masih banyaknya oknum-oknum yang sengaja membuang sampah sembarangan.
Sebelumnya, pemerintah juga melakukan berbagai cara agar kawasan ini bebas dari sampah. Tetapi minimnya kesadaran warga membuat kawasan ini tak kunjung bebas dari sampah.
“Kita juga sering melakukan penangkapan, jaga malam di lokasi tersebut. Saat itu, semuanya aman tak ada lagi oknum membuang sampah sembarangan, tapi itu cuma hilang sebentar,” tuturnya.
Menindaklanjuti fenomena ini, DLH mengajak masyarakat bergotong royong agar tumbuh rasa memiliki dan menjaga lingkungannya, sehingga ke depan tak ada lagi sampah menumpuk dikawasan tersebut.
“Kita mengharapkan kesadaran masyarakat. Kita siap menurunkan armada untuk bergotong royong bersama masyarakat, karena memang hal ini perlu partisipasi mereka. Tujuannya agar mereka memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga lokasi tersebut dari oknum-oknum bandel,” tambahnya.
Untuk ke depannya, DLH telah berkoordinasi dengan pemilik lahan dan meminta agar kawasan tersebut di pagar atau disiasati seperti apa, supaya tak ada lagi oknum membuang sampah sembarangan.
“Ya kalau kita buat taman tentu enggak bisa, kecuali ia hibahkan. Jadi kita minta pemilik untuk dipagar atau semacamnya,” pungkasnya. (**)