Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mendatangkan pangkas rambut profesional (barbershop) ke sekolah-sekolah merespon keluhan siswa soal razia rambut dinilai berlebihan sampai membuat sebagian dari mereka merasa tertekan.
“Ini curhatan anak-anak sekolah di TikTok saya. Solusinya, kita datangkan barbershop langsung ke sekolah. Niat sekolah bagus untuk mendisiplinkan siswa, tapi saya imbau jangan sampai razia rambut justru membuat mereka merasa terintimidasi,” kata Helmi Hasan di Bengkulu, Kamis.
Dengan pangkas rambut profesional itu kata Helmi, siswa mendapatkan rambut yang bagus dari sisi modelnya dan tentu juga rapi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana seharusnya seorang pelajar.
Helmi Hasan meminta sekolah tidak lagi membuat razia yang membuat trauma siswa. Siswa sudah semestinya berpenampilan rapi, bukan hanya untuk kebutuhan pendidikan saja, tetapi juga demi penampilan yang lebih baik dari siswa.
Selain razia rambut, Helmi juga menyoroti berbagai kebijakan sekolah yang berpotensi memberatkan siswa dan orang tua, seperti pungutan biaya, studi tur, uang perpisahan, hingga ijazah yang tertahan. Ia memastikan tidak ada lagi praktik semacam itu di sekolah-sekolah di Bengkulu.
Ketua Komunitas Tukang Cukur Bengkulu (TCB) Remin menilai program tersebut tidak hanya membantu menegakkan kedisiplinan di sekolah, tetapi juga memberi peluang bagi barbershop lokal untuk lebih berkembang.
“Terima kasih Pak Gubernur Helmi Hasan yang telah memberi kepercayaan kepada kami. Kami siap mendukung program ini,” kata Remin.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Kota Bengkulu Wan Pisata menyebut kehadiran barbershop di sekolah sebagai bukti kepedulian terhadap siswa dan budaya kerapian.