Hal ini dikarenakan kalau selama tiga hari E- katalog tidak diklik batal dengan sendirinya.
Ketika P melihat E-katalog sudah batal, oknum S mengeluarkan kata- kata ” pantek” didepan saudari S.
“Setibanya P pulang ke rumahnya, ia menceritakan kejadian yang terjadi di kantornya, dan P menelpon saya pada Selasa jam 7 malam,” ujar EN kepada reformasinews.com Rabu 22 Oktober 2025.
Atas kejadian tersebut, lantas EN menelpon dan mengkonfirmasi kepada P apakah benar dia( S) mengeluarkan ucapan tidak senonoh kepada P. ” Jawaban oknum S pun membatah bahwa dia tidak pernah melontarkan kata tak senonoh kepada P,” tegas EN menirukan ucapan S.
Kenapa disaat ditelpon keluarga P, S tidak mengakui berkata tidak sopan. ” Juga kenapa saudara S hanya meminta maaf kepada Plt kadis Dispora, bukan kepada keluarga P . Menurut logikanya S yang meminta maaf kepada keluarga P bukan ke Plt kadis Dispora,” ujar EN.
Atas kejadian tersebut, sampai saat ini saudara S belum ada beritikad baik kepada keluarga P untuk meminta maaf secara langsung atau menelepon atau WA.
Anehnya lagi, info dari Plt Kadis Dispora sudah meminta maaf melalui WA secara institusi OPD. Sedangkan permasalahan ini masalah individu yang dilakukan S kepada P, bukan masalah intren OPD Dispora Benteng.
Kenapa Plt Kadispora langsung meminta maaf kepada keluarga P, kenapa tidak saudara S langsung meminta maaf kepada keluarga P. Apakah malu dikarenakan saudara S sebagai ASN dan P hanya honorer biasa.
” Kami berharap instansi terkait segera bertindak untuk menangani perihal ini. Jangan sampai masalah ini terjadi lagi di dinas maupun di OPD lain yang ada di Bengkulu Tengah ini” tegas EN.
EN pun pada hari Rabu 22 Oktober 2025 menemui Kasubag UP Dispora Benteng untuk minta tanggapan terhadap ASN nyam Namun demikian, Kasub UP belum memberikan tanggapan nocomment atas kasus tersebut.
” Nunggu jawaban dari ibu Plt Kadispora Bengkulu,” kata EN ibu J menirukan ucapan Kasubag UP tersebut. Saat bertemu dengan Kasubag UP diruangannya untuk menyeledaikan kasus ini, lanjut EN, tiba-tiba tiba muncul oknum S.
” Oknum S pun menantang EN keluar ruangan untuk menyelesaikan masalah ini. Sampai oknum S menunjukan tangannya berkali-kali ke tembok ruangan kantor. Tantangan itu tidak saya layani, karena EN perempuan lagi Pula sendirian saat bertemu Kasubag UP,” ujar EN geram dan tak menerima kelakukan oknum S, ASN Dispora Benteng ini.
Menurut EN, pihaknya pun berniat baik serta menunggu permintaan maaf oleh S langsung kepada keluarganya atas kejadian ini.
S ketika dikonfirmasi rekamjejaknews.com via telpon Rabu 22 Oktober 2025, mengatakan membenarkan kejadian tersebut
Namun, ia membatah mengucapkan kata tak senonoh kepada J pekerja outsourcing di Dispora. ” Memang saya akui berkata pantek, tapi itu bukan ditujukan kepada J, melainkan ucapan kekesalan kepada diri saya sendiri terkait kejadian itu,” ujar S seraya menambahkan ucapan itu tidak ditujukan kepada J, juga ada empat pegawai Dispora di ruangan.
Diakui S, memang bukan urusan p untuk mengelik E- katalog, tapi ia minta tolong sama P. Karena satu E- katalog batal dikarenakan belum di klik.
Kalau ibu p mau melaporkan ke polisi, silahkan. ” Yang jelas, saya tidak ada niat mengatai p dengan ucapan tak senonoh itu, karena saya merasa kesal dengan diri saya sendiri bukan dengan orang lain. Dan, masalah ini hanya salah paham saja, dan mengakui saya salah,” tegas S.(rzl)












